DENPASAR - Kura - Kura Bali adalah proyek pengembangan real estate seluas hampir 500 hektar, dan sudah ditetapkan pemerintah sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus bidang pariwisata dan industri kreatif.
Bangunan pertama di Kura Kura Bali adalah “UID Bali Campus” sebagai pusat kolaborasi industri kreatif, serta akan diikuti oleh pembangunan marina kelas dunia, grand outlet mall, sekolah
interkultural, pusat olahraga, Taman Teknologi, fasilitas kesehatan dan wellness, hotel dan resort.
Kura Kura Bali bertujuan untuk menjadi prototipe global dari ekosistem yang berbasis digital dan berkelanjutan, yang mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan baru dalam wisata pendidikan, teknologi, dan kesehatan dan wellness di Bali, dengan mempertimbangkan keseimbangan antara manusia, alam dan spiritual - mengikuti kearifan Bali: Sad Kerthi dan Tri Hita Karana.
Kegiatan perdananya akan menyelenggarakan Festival musik, dengan nama,
“Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival”
Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 8-9 Juni 2023 yang berlokasi di Entrance Park Kura Kura Bali, Jalan Kura Kura Bali, Serangan, Denpasar.
Acara ini merupakan kolaborasi dengan Java Festival Production yang telah sukses melaksanakan Jakarta International Java Jazz Festival selama 18 tahun terakhir.
Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival akan menampilkan musisi jazz internasional dan tanah air seperti Maurice Brown, Brian Simpson, Andien, Otti Jamalus, Tony Monaco, Balawan, Mike Del Ferro & Rega Dauna, Astrid Sulaiman Straight & Stretch featuring Nancy Ponto, Arpi Alto, Indonesian Brazilian Project featuring Peter F. Gontha dan Maliq and D’Essentials.
Baca juga:
Weekend Ber-Commuter Line Ria
|
" Tema yang digunakan adalah Sustainable Ocean atau Segara Kerthi dalam upaya menggunakan musik untuk memuliakan laut sebagai sumber kesejahteraan dan peradaban manusia, ” ucap Tantowi Yahya selaku Presiden Komisaris Kura - Kura Bali dan Ketua Umum Yayasan Upaya Indonesia Damai (UID Foundation), Denpasar (27/05/2023).
Tantowi Yahya menambahkan pemanfaatan dan kegiatan ekonomi di sektor kelautan masih lebih sering dikatakan belum berkelanjutan.
Meningkatnya permintaan atas sumber daya alam, kebutuhan teknologi yang lebih maju, penangkapan ikan yang berlebihan, perubahan iklim, pencemaran, hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati, ditambah dengan masih perlu diperkuatnya penegakan hukum, menjadi penyebab turunnya kualitas laut.
Kura - Kura Bali International CubMu Jazz Festival diharapkan mampu menjadi sarana kampanye untuk mendorong pemulihan laut yang bermuara pada peningkatan kesehatan dan produktivitas ekosistem laut dan memutar balik tren penurunan yang terjadi saat ini.
“Musik dapat menginspirasi pendengarnya untuk ikut mendorong para pengambil kebijakan dan dunia usaha agar mengambil tindakan bersama untuk melindungi terumbu karang, hutan bakau, lamun (rumput laut), kehidupan masyarakat pesisir dan mencegah pencemaran dari darat,
terutama plastik, yang menjadi salah satu ancaman terbesar bagi laut, ” tuturnya lebih lanjut.
Lanjutnya butuh upaya lintas batas negara, lintas usia dan generasi untuk dapat meyakinkan para pengambil kebijakan dan dunia usaha dalam mengambil langkah nyata dan praktis dalam hal investasi dalam berbagai bentuk untuk berpihak pada kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan perlindungan darat, pesisir dan laut sebagai sumber kesejahteraan dan peradaban.
“Mari kita mendengarkan suara alam dari laut yang telah menjadi
sumber kehidupan bagi manusia, dan turut menyemarakkan acara Kura Kura Bali International CubMu Jazz Festival”, pungkasnya. (Tim)
Sunting : Ray
Baca juga:
10 Destinasi Terbaik di Kebumen
|
..........
Berikut link penjualan tiket Kura Kura Bali Jazz Festival 2023. Klik untuk link